STUDI BANDING KE SMK NEGERI 6 SURAKARTA SEBAGAI SEKOLAH PENCETUS WIRAUSAHA (SPW) TAHUN 2019
SMK Negeri 1 Tempel melakukan Studi Banding ke SMK Negeri 6 Surakarta pada hari Rabu 27 November 2019. Rombongan berjumlah 30 orang yang terdiri dari 3 Wakil Kepala Sekolah, 1 Ketua Program Keahlian, 3 Guru PKdK dan Kepala Tata Usaha, serta 20 Peserta Didik kelompok Wirausaha Muda dari 5 Kompetensi Keahlian. Kedatangan rombongan disambut hangat oleh WKS Humas Ibu Endang Retno Palupi, S.Pd., M.Pd, yang didampingi oleh Kepala UPJ, Ketua Program AKL, seksi Humas dan beberapa Guru PKdK. Dalam sambutannya, Ibu Endang menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan, rasa bahagia dijadikan tempat kunungan serta permintan maaf jika ada hal yang tidak berkenan. Bapak Drs. Budi Suharto selaku WKS Kesiswaan SMK Negeri 1 Tempel, dalam sambutannya menyampaikan tujuan dari studi banding, yaitu untuk melihat hal baik yang ada di SMK Negeri 6 Surakarta, khususnya tentang Program Pengembangan Produk Kreatif dan Kewirausahaan yang telah dilakukan disini. Dari hasil presentasi, ada beberapa hal yang telah dilakukan oleh SMK Negeri 6 Surakarta untuk mengembangkan potensi peserta didik dalam berwirausaha, yaitu: 1. Program unggulan berupa Tenda Latih yang sudah berjalan sepuluh tahun dan masih berlanjut sampai sekarang. Tenda latih merupakan sebuah tenda hasil bantuan dari Direktorat yang digunakan untuk peserta didik latihan berjualan yang berjumlah 6 buah. Setiap kelompok mendapatkan modal sebesar 200.000 untuk berjualan selama 3 hari di tenda tersebut, dengan pembagian hasil usaha 60% peserta didik, 40% sekolah. Keberadaan tenda latih sangat membantu ketersediaan jajanan bagi 1600 peserta didik. 2. Direct Selling dengan menggandeng Teaching Factory (Tefa) dan DU/DI yang memfasilitasi peserta didik dalam penyediaan produk yang akan dijual. Jadi, mereka menjadi reseller yang menjualnya secara online lewat platform digital (Instagram, Facebook, Whats Ap, Youtube) dan offline (jualan biasa ke teman dan pada kegiatan Car Free Day s ecara berkelompok).
3. Kewirausahaan Berbasis Omset, yaitu siswa menjual produk, kemudian melaporkan kegiatan beserta omsetnya melalui Blog dan Rekening Koran Bank. Omset yang dihasilkan peserta didik sudah lumayan, dari nominal Rp 250.000 sampai mencapai 1 juta lebih. 4. Memfasilitasi peserta didik untuk mengikuti pameran di setiap Event Tahunan maupun Insidental.
SMK Negeri 6 Surakarta juga telah mempunyai Unit Produk Jasa berupa toko retail bernama VISKA Mart yang bekerjasama dengan Alfamaret dan Teaching Factory (TeFa). Jenis usaha yang ada di Tefa disesuaikan denganKompetensi Keahlian yang ada, yaitu Jasa Fotocopy dan Penjilidan, Tempat Pembayaran Listrik, Telepon dan PDAM online, Produk Grafis, Fotografi, Video Shooting, Editing, Bank Simpan Pinjam, Ticketing dan Travel. Adapun faktor penentu keberhasilan sebuah usaha adalah kualitas produk atau jasa, jenis produk atau jasa harus diterima di masyarakat, kemasan yang menarik, dan cara memasarkan yang unik serta memudahkan konsumen. Cara guru dalam mengembangkan kreativitas dan inovatif peserta didik yaitu melihat peluang, memfasilitasi, mendorong dan memotivasi mereka, karena peserta didk sendirilah yang harus mau mengembangkan potensi diri mereka sendiri. (Penulis: Eva Sofiah, S.Pd., M.Eng)